“Lemah Pengawasan, Perlu ditingkatkan, Pelaku Harus Nendapat Ganjaran Sesuai hukum Berlaku”
Pesawaran (HO) – Ketua Dewan Pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) Kabupaten Pesawaran Toga Asmarantaka menyoroti dan sesalkan peristiwa dugaan pengeroyokan atau penganiayaan anak di bawah umur yang dilakukan sesama santri, yang terjadi di Pondok Pesantren Darul Huffaz. Toga menyebut kejadian tersebut seharusnya bisa dihindari.
āSaya sangat menyesalkan terjadinya dugaan pengeroyokan atau penganiayaan anak dibawah umur yang dilakukan sesama santri, terlebih itu terjadi didalam lingkungan pondok pesantren,ā ujar Toga, Jumat, (15/7/2022).
Kejadian yang terjadi didalam lingkungan Pondok Pesantren Darul Huffas Desa Bernung Kecamatan Gedong Tataan. mengakibatkan korban NAP(14) sekarang sudah trauma, ingin keluar dari sekolah dan tidak ingin melanjutkan sekolahnya di Pondok Pesantren tersebut.
āKejadian ini harus menjadi pelajaran bagi pengasuh ponpes. Pembinaan yang baik sangat penting untuk menghindari kejadian-kejadian seperti ini,ā ucap toga.
Menurut toga, perbuatan pelaku tetap harus mendapat ganjaran sesuai hukum yang berlaku. Hanya saja, toga meminta polisi menerapkan peradilan anak bagi pelaku yang masih di bawah umur. Apalagi, pelaku masih masuk dalam kategori anak.
āSelain itu penting juga dilakukan pendampingan psikologis Bagi Korban, karena korban mengalami traumaā tegasnya.
Toga juga menyoroti maraknya kejadian kekerasan di lingkungan ponpes yang belakangan kerap terjadi. Menurutnya, ada sistem yang harus dibenahi terutama terkait pengawasan terhadap santri sehingga permasalahan kekerasan di lingkungan ponpes dapat dihindari.
āSaya kira pengawasan di lingkungan ponpes perlu ditingkatkan. Pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama dapat memfasilitasinya agar ada pendampingan lebih dari ponpes terhadap santri-santrinya. Pengawasan internal terhadap santri juga harus diperketat,ā kata toga. (Red)