Pesawaran (HO) – Kepolisian Resor Pesawaran lakukan upaya pencegahan masuknya ideologi anti pancasila di wilayah hukum setempat.
Terkait hal itu, kepolisian setempat bersama instansi terkait lakukan memetakan kekuatan organisasi Khilafatul Muslimin di wilayah hukum setempat. Aksi itu dilakukan sesuai instruksi Polda Lampung setelah penangkapan petinggi organisasi yang diduga anti Pancasila.
Kapolres Pesawaran, AKBP Pratomo Widodo mengungkap sebanyak 250 anggota dan simpatisan organisasi itu berdomisili di wilayah hukum setempat. Selain memiliki ratusan pengikut, organisasi yang sedang hangat diperbincangkan itu juga memiliki tujuh sekretariat.
“Kami datangi mereka untuk diberikan pemahaman agar menjaga situasi kemanan dan ketertiban masyarakat. Sejauh ini semua kooperatif, bahkan mereka secara sukarela menurunkan plang nama organisasi, juga berkomitmen untuk tidak melakukan aktivitas yang berhubungan dengan organisasi tersebut,” katanya, Senin malam, (13/6//2022).
Selain mendata keanggotaan organisasi yang berpusat di Bandarlampung itu, pihaknya juga telah menertibkan sejumlah plang nama sekretariat kantor Khilafatul Muslimin yang tersebar di dua kecamatan: Gedongtataan dan Negerikaton.
“Anggota dan simpatisan organisasi ini kebanyakan berprofesi sebagai petani dan hanya ikut ikutan, tapi kita pastikan untuk dilakukan pembinaan agar tidak melakukan tindakan yang anti Pancasila dan NKRI,” ujarnya.
Bahkan, menurut dia, beberapa anggotanya tidak diperbolehkan mengibarkan bendera merah putih, serta tidak mengakui ideologi Pancasila.
“Beberapa dari mereka sudah dibaiat, dan kami berharap untuk melepas baiat itu dan kembali kepada NKRI serta Ideologi Pancasila yang sudah disepakati oleh pendiri bangsa dan ulama,” tuturnya.
Pratomo berpesan kepada masyarakat, bahwa hingga saat ini organisasi itu tidak terdaftar, sehingga aktivitas apapun yang berkaitan dengan nama organisasi untuk tidak dilakukan agar situasi kamtibmas terus terjaga. (Red)