Pesawaran (HO) – Guna mempercepat akselerasi pembangunan Bumi Andan Jejama, Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona akan menerapkan program satu desa satu mahasiswa dengan memberikan beasiswa disetiap desa sehingga kedepan digitalisasi desa mampu menggerakkan perekonomian desa.
Demikian diungkapkan Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona, saat Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenmbang) Kecamatan Teluk Pandan Tahun 2022 dan Peresmian Rumah Desa Sehat (RDS), di Aula Balai Besar Perikanan Budidaya Laut (BBPBL) Lampung di Desa Hanura Kecamatan Teluk Pandan, Senin (14/2/2022).
“Kedepan, kita akan fokus pada peningkatan sumber daya manusia dengan menerapkan satu desa satu mahasiswa guna mengkoneksikan bisnis digital marketing sehingga desa nantinya lebih produktif. Nanti, desa harus sering konsultasi ke Bapeda sehingga terkoneksi. Teluk Pandan juga nanti menjadi halaman Kabupaten Pesawaran, kalau semua potensi desa terekspor,” jelasnya.
Bupati juga mengatakan kegiatan Musrenbang sedianya akan ditunda mengingat telah masuk zona merah penyebaran virus covid-19.
“Kegiatan ini prokesnya diterapkan, diruangan ini juga orangnya terbatas dan kita tidak lama lama. Karena itu, saya menghimbau kepada masyarakat dan anak-anak, segeralah divaksin dan tetap patuhi prokes. Kalau semua level zona merah, kita semua yang rugi. Maka dari itu, kita semua harus secara bersama sama menjaga dengan prokes, ” kata dia.
Dendi juga meminta kepala desa untuk dapat mengaktifkan Posko Covid-19 sehingga masyarakat dapat terkontrol, berikan alat pelindung diri agar dapat mencegah penyebarannya.
“Gunakan Dana Desa, kan sudah dialokasikan 8 persen untuk protokol kesehatan. Berikan masker kepada masyarakat sehingga mampu mencegah penyebaran virus covid-19. Juga segera vaksin, pada anak anak juga segera diberikan vaksin sehingga imun tubuhnya lebih kuat,” ujar dia.
Dikesempatan tersebut, Dendi meminta desa dapat lebih giat menggali potensi sumber daya alam diwilayahnya agar memiliki pendapatan yang bisa membantu pembangunan desa.
“Saya minta intervensi desa diwilayahnya, kepala desa harus tahu tata ruang, desanya masuk zona apa. Nah, kalau tidak dikuatkan regulasi desanya maka akan merusak tatanan atau ekosistem lingkungan,” kata dia.
Dijelaskan, langkah tersebut sebagai upaya kemandirian desa sehingga ketika dana desa berkurang maka desa sudah siap mendiri dalam mengelola pemerintahan desanya.
“Kalau ada penambahan pasti ada pengurangan, nah kalau dana desa sudah berkurang maka desa harus dapat mendiri. Maka dari itu, kita harus bisa menggali potensi yang ada, apakah melalui wisata, BPHTB,pertanian dan mungkin ada tanah bengkok yang bisa dikelola atau usaha lain,” ucapnya.
Bupati Dendi Ramadhona meminta kepala desa harus menguasai informasi teknologi (IT) mengingat era digitalisasi sekarang segala sesuatunya menggunakan online.
“Kades semua harus menguasai IT, digitalisasi sekarang memaksa kita mengikuti kemajuan teknologi dalam beraktifitas. Pertanian, perikanan, kelautan dan lainnya sekarang telah menggunakan IT dalam melayani dan transaksinya,” tegas dia.
Kegiatan yang menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat tersebut dihadiri istri Wakil Bupati Pesawaran Nurhayati Marzuki, Anggota DPRD Kabupaten Pesawaran, Kapolsek Padang Cermin Iptu Apri Sampanuju, TNI, Kepala Desa se-Kecamatan Teluk Pandan, Kepala Bapedda Kabupaten Pesawaran dan sejumlah undangan lainnya.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona didampingi Nurhayati Marzuki menyerahkan sejumlah bantuan secara simbolis kepada masyarakat di Kecamatan Teluk Pandan. (Red)