Ketua Dekranasda Launching Tenun Pesawaran Sulam Jelujur, Bupati Dendi Bangga

0

Pesawaran (HO) – Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Pesawaran akan memperkenalkan sulam jelujur, yang di sajikan dalam bentuk produk produk karya, produk unggulan hasil kolaborasi para pengrajin yang ada di Bumi Andan Jejama.

Hal itu diungkapkan oleh Ketua Dekranasda Kabupaten Pesawaran Nanda Indira Dendi saat launching tenun Pesawaran sulam jelujur Lampung yang dilaksanakan di Taman Bumi Andan Jejama, Senin (25/10/2021).

“Saya sangat bersyukur diberi kesempatan untuk menggali suatu potensi masyarakat desa yang berada di Kabupaten Pesawaran dan melestarikan kekayaan wastra Lampung sebuah kriya budaya dan sejarah pada tahun 1905, yang bersinerginya dengan hasil
kerajinan tangan Sulam Jelujur yang dihasilkan oleh tangan-tangan terampil para pengrajin Desa Sungai
Langka.

Dirinya Menjelaskan, hal ini dapat menjadi sebuah langkah awal yang baik bagi Kabupaten Pesawaran untuk menggali potensi masyarakat desa, dengan nilai sejarah dan warisan budaya yang terdapat dalam kain tenun Pesawaran yaitu sulam jelujur Lampung.

“Launching Tenun Pesawaran Sulam Jelujur Lampung ini akan memperkenalkan sulaman khas Kabupaten Pesawaran, yaitu Sulam Jelujur Pesawaran yang disajikan dalam bentuk produk-produk dan karya kreatif unggulan dari hasil kolaborasi karya para pelaku kreatif Sulam Jelujur yang dirangkum dalam kegiatan atau event seperti pameran dan fashion week Pesawaran 2021,” ujarnya.

BACA JUGA:  Korupsi Dana Hibah Ratusan Juta, Kejari Pringsewu Tahan Bendahara dan Sekretaris LPTQ

Dia mengungkapkan, tujuan diadakannya Launching Tenun Pesawaran Sulam Jelujur Lampung yaitu untuk mendorong kiprah para pelaku ekonomi kreatif, khususnya para pengrajin sulam jelujur sekaligus mempromosikan produk-produk ekonomi kreatif.

“Kegiatan ini diharapkan dapat memunculkan dan meningkatkan kemajuan penunjang ekonomi dari tangan-tangan pelaku ekonomi kreatif,” ungkapnya.

Sementara itu Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona mengatakan, dengan cerita dan latar belakang transmigrasi Lampung 1905 tersebut terwujudlah sulam jelujur hingga mendapatkan kesempatan dan kerjasama pada tahun 2018 dengan pihak seniman dan Pemerintahan Negara Nederlands untuk menciptakan hasil karya dari sulaman
jelujur yang dipajang di Station Central Metrohal Nederlands Dan Museum Textile Amsterdam. Selain itu, pada tahun 2019 sulam jelujur mendapatkan kesempatan untuk tampil pada acara Fashion Show dan Pameran di South Afrika-Afrika Selatan.

“Tentunya hal ini menjadi suatu kebanggaan tersendiri bagi kami bahwa karya dari tangan para pengrajin di Kabupaten Pesawaran yang kaya akan adat istiadat dan budaya ini dapat hadir di event internasional. Harapannya agar sulam jelujur dan dan kain tapis dapat dikenal masyarakat internasional dan sebagai ajang promosi karya dari pengrajin ke masyarakat internasional,” katanya.

Menurutnya, produknya juga
bisa memasuki pasar internasional untuk meningkatkan ekonomi para pengrajin. Kita patur bersyukur dengan
pencapaian ini, tapi kebanggaan itu harusnya menjadi cambuk agar kita terus meningkatkan kepedulian pada budaya, dan selalu menjaga kebersamaan demi Pesawaran yang damai dan bersatu.

BACA JUGA:  Berantas Narkoba Korupsi dan Judi, Jadi Fokus Utama Polda Lampung

“Dalam rangka memacu pertumbuhan
ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, Pemerintah Kabupaten Pesawaran akan terus mendukung
dan terus berupaya mengembangkan ekonomi kreatif dengan memberi nilai tambah terhadap produk ekonomi
kreatif di wilayah Kabupaten Pesawaran,” ujarnya.

Tak hanya itu, Ketua Dekranasda Provinsi Lampung Riana Sari Arinal mengatakan, salah satu kekayaan budaya Indonesia dalam bentuk kerajinan menyulam yang berada di Lampung yang memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri, baik dalam ragam hias bentuk sulam maupun dari teknik menyulamnya.

“Salah satunya adalah sulam jelujur, yang merupakan warisan yang berasal dari transmigrasi pertama di Indonesia tahun 1905 di provinsi Lampung, tepatnya di Kabupaten Pesawaran,” kata dia.

Dia menuturkan, selain kualitas,dan kreativitas pengrajin peran dan dukungan Pemerintah Daerah, stage holder dan masyarakat sangat dibutuhkan melalui regulasi, dukungan permodalan, pelatihan, penguasaan teknologi serta pemasaran yang berbasis digitalisasi.

“Diharapkan launching event tenun Pesawaran sulam jelujur Lampung ini bisa memberikan dampak ekonomi secara luas kepada masyarakat sekitar, membuka lapangan pekerjaan dan meningkatkan perekonomian daerah,” pungkasnya. (Red)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini