Rabu, April 23, 2025
BerandaUncategorizedSignal Tidak Ada, Warga Rusaba Punduh Pedada Harapkan Pembangunan Tower

Signal Tidak Ada, Warga Rusaba Punduh Pedada Harapkan Pembangunan Tower

Poto bersama kepala desa Rusaba Punduh Pedada dengan awak media

Pesawaran (RN) – Meski era digitalisasi terus merangsek ke seluruh penjuru negeri, masyarakat Desa Rusaba Kecamatan Punduh Pidada tetap bersabar meski daerahnya tidak memiliki signal handphone dan internet. 

Demikian dikemukakan Kepala Desa Rusaba Kecamatan Punduh Pidada Bahrudin dengan didampingi sejumlah aparatur desanya kepada wartawan, kamis (20/10/2022). 

“Disini jangan berharap ada signal ya, blangspot dan handphone atau laptop juga tidak bisa dipakai untuk internetan. Tapi, kami tetap bersabar, kalau kalau pihak yang berwenang segera membangun tower yang dapat mengakses signal sehingga informasi bisa lebih cepat kami terima, ” kata dia. 

Desa yang memiliki luas geografis 1.210 Hektar dengan 686 jiwa penduduk yang tersebar di 3 dusun dan 7 RT tersebut juga memiliki endemik nyamuk malaria yang kerap menyerang warganya. 

“Malaria ini dimungkinkan nyamuk yang bersarang di limbah tambak, karena dilingkungan warga terus dilakukan fogging dan obat untuk membunuh nyamuk atau jentik nyamuk. Kalau lagi musim, ya banyak yang kena malaria, ” tutur dia. 

Pada umumnya, masyarakat Desa Rusaba beraktifitas di kebun, sawah dan sebagai nelayan. Kemudian, diwaktu senggangnya dipergunakan untuk berlatih kesenian tradisional seperti seni tarian rudat, seni tari pencak, kuda kepang serta seni tradisional lainnya. 

“Destinasi wisata kami ya ada pantai dan seni budaya, tapi tradisional. Kami terus mendorong dan membinanya, namun untuk promosi kan kami disini terkendala dengan signal atau blangspot jadi ya kurang maksimal, ” ucap dia. 

Untuk pelayanan kesehatan secara umum tertangani oleh tenaga kesehatan yang ada, karena penanganan pencegahan malaria dapat dilakukan bersama sama masyarakat. Dan, untuk pendidikan juga tidak ada masalah karena desa tersebut memiliki 1 SD Negeri dan 2 PAUD. 

“Untuk kerajinan atau home industry, ada beberapa warga yang membuat kerajinan Hatok atau atap, sulam tapis, kecandang atau tas yang terbuat dari bambu. Nah, kerajinan ini juga masih hanya dibeli oleh warga sekitaran aja, karena masih terkendala dengan pangsa pasar, ” ungkapnya. 

Ia juga berharap, kedepan desanya dapat lebih berkembang disegala bidangnya. Terlebih, adanya tambak udang milik pengusaha besar yang masih belum ada kontribusi bagi kemajuan desa. 

“Memang desa ini ada yang memiliki usaha tambak udang dengan luas areal sekitar 100 hektar, namun belum ada koordinasi yang dapat membantu perkembangan desa. Kepada pihak terkait, kami juga berharap adanya peningkatan infrastruktur sehingga membantu perekonomian warga, ” tegas dia. 

Menanggapinya, Kepala Dinas Komunikasi Informasi dan Teknologi serta Persandian Kabupaten Pesawaran Jayadi Yasa mengatakan bahwa tentang masih adanya beberapa desa yang blangspot, pemerintah terus berupaya mencari solusinya. 

“Kemarin pandemi corona itu sangat mempengaruhi, mudah-mudahan, kedepan tidak ada lagi blangspot di wilayah Kabupaten Pesawaran. Kita sedang galakan digitalisasi, baik di desa kecamatan serta OPD atau pemda. Nah, pembangunan tower provider di areal yang masih blangspot rencananya segera dibangun, karena perencanaannya sudah dilakukan beberapa tahun sebelumnya hanya kemarin kan pandemi, jadi ya harap maklum, ” kata dia. (Rizal)

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular

Recent Comments