Tolong Bapak Bupati, Bapak Dendi Ramadhona, Respon Keluhan Kami
Pesawaran (HO) – Ratusan Wali murid berserta dewan guru mendesak Dinas Pendidikan Kabupaten Pesawaran Untuk menganti Dan mencopot serta berharap kepada Ararat penegak hukum untuk memenjarakan Atri Mulyani Kepala SDN 8 Padang Cermin (Pacer) Karena di nilai kurang transparan dalam pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Tahun 2019 sampai 2021.
Sementara itu salah satu dewan guru yang namanya minta di rahasiakan, mengatakan bahwa sudah banyak desakan-desakan guru-guru yang lain terkait persoalan yang terjadi di sekolah, sejak Atri Mulyani menjabat menjadi Kepala SDN 8 Padang Cermin.
“Harapan kami selaku dewan guru untuk Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesawaran harus mengambil langkah tegas untuk menindak lanjuti, karena tidak sejalan nya terkait kegiatan belajar-mengajar agar menjadi nyaman bukan nya seperti ini, dan sudah banyak pemberitaan-pemberitaan sejak Bu Atri Mulyani menjabat menjadi Kepala SDN 8 dan juga banyak sekali kejanggalan,” ungkap nya kepada Handalonline.com, Senin (28/2/2022).
Terpisah salah satu wali murid kelas lV, AW (42) Warga Dusun Satu mengatakan sangat banyak sekali kejanggalan yang terjadi di sekolah, contoh nya ada pembelian buku kemudian pembelian seragam.
“Sampai dengan saat ini,rekening PIP di tahan oleh Ibu Atri Mulyani, itu bukan menjadi rahasia umum lagi, harapan kami selaku wali murid mendesak aparat penegak hukum untuk memeriksa dan mengaudit anggaran dana BOS, kami sangat yakin banyak sekali penyimpangan,” ujarnya.
Begitu juga diungkapkan, Wali murid kelas VI Anshori, warga Dusun dua menyampaikan hal yang sama dirinya berharap untuk pihak-pihak terkait, sangat mohon untuk mengganti kepala sekolah Arti Mulyani, karena di nilai malah tempat anaknya menimba ilmu menjadi tak beraturan.
“Jadi dalam hal ini kami seluruh wali murid SDN 8 Padang Cermin meminta kepada Bapak Bupati Pesawaran melalui Bapak Kepala Dinas Pendidikan untuk segera mengganti Atri Mulyani karena sudah tidak layak menjadi kepala sekolah dan tidak bisa menjadi contoh untuk dewan guru yang lain bagai mana anak kami menimba ilmu dalam belajar-mengajar menjadi pintar bila orang nomor satu di sekolah tidak bisa menjadi panutan malah memberikan contoh yang tidak baik,” jelasnya.
“Jangan sampai kami selaku wali murid mengadakan demo atau unjuk rasa dan sekali lagi kami juga berharap kepada yang terhormat Bapak Bupati Kabupaten Pesawaran Bapak Dendi Ramadhona untuk merespon serta menanggapi keluhan kami selaku wali murid,” tambahnya. (Indra Jaya)