Pesawaran (RN) – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Pesawaran menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Kepenulisan Berbasis Kearifan Budaya Lokal sebagai langkah strategis untuk memperkuat budaya literasi yang berakar pada identitas daerah.
Kegiatan ini berlangsung di Aula Lantai 3 Kantor Dinas setempat dan diikuti oleh 60 peserta dari beragam latar belakang, mulai dari pustakawan, pegiat literasi, pelajar, mahasiswa, hingga masyarakat umum.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Halimah Zakaria melalui Sekertaris Darwin Firnandes, mengatakan bimtek ini tidak sekadar menjadi ajang pelatihan menulis, tetapi juga wadah pembinaan terhadap kemampuan riset budaya lokal.
“Penyusunan konten naratif, serta pengemasan nilai-nilai kearifan lokal menjadi karya tulis yang relevan dengan generasi masa kini,” kata Darwin.
Ia juga mengatakan, Para peserta dibekali materi bertahap dalam empat fase pelaksanaan, dimulai dari persiapan penulisan hingga finalisasi naskah untuk dibukukan.
“Semoga pelatihan ini memberikan manfaat nyata, terutama dalam pengembangan budaya literasi yang berakar pada kearifan lokal,” ujarnya.
Dirinya juga menjelaskan, Bimtek ini mencakup tiga materi utama yakni, pengantar teknik penulisan dan budaya lokal, teknik menulis esai dan artikel berbasis budaya, serta penyuntingan naskah.
“Narasumber kegiatan ini adalah Fitri Restiana yang memiliki latar belakang seorang penulis. Jadikan kegiatan menulis sebagai peluang kreatif di era digital. “Jangan pernah ragu, karena setiap tulisan akan menemukan pembacanya,” ujarnya.
Sementara itu, Kabid PPIP Dinas Kominfotiksan Pesawaran Ihsan Taufiq, yang menjadi moderator dalam kegiatan ini menekankan pentingnya membangun semangat belajar.
“Gelas yang kita bawa kosong hari ini, bisa terisi penuh saat kegiatan ini selesai,” katanya.
Menurut dia, Selain sebagai sarana ekspresi, literasi dipandang sebagai pilar peradaban. Dalam konteks ini, kemampuan menulis berbasis budaya lokal.
“Saya berharap bimtek ini tidak hanya melahirkan karya, tetapi juga memperkuat jati diri daerah, menciptakan peluang ekonomi kreatif, serta mempersiapkan masyarakat menghadapi tantangan di era informasi,” pungkasnya. (zal)
