Pesawaran (RN) – Dalam perkembangan teknologi dan informasi pemuda memiliki peran penting, Sebab pemuda bukan hanya konsumen, tetapi juga produsen informasi
Hal tersebut dikatakan Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona saat menjadi narasumber dalam dialog kepemudaan bertema “Muda Itu Kamu, Kuasai Informasi untuk Kuasai Dunia”, yang diselenggarakan oleh Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) di Alodia Hotel, Bandar Lampung, Sabtu (21/9/2024).
Hal ini dibuktikan melalui data yang menyebutkan bahwa generasi muda, khususnya Generasi Z dan Milenial, menjadi kelompok pengguna internet yang paling dominan. Penetrasi internet tertinggi tercatat pada kelompok usia 15-19 tahun dengan 91 persen, disusul kelompok usia 20-24 tahun sebesar 88,5 persen.
Melihat tingginya partisipasi pemuda, maka perlu ada kemampuan untuk memilah dan memilih informasi yang benar serta relevan dari berbagai sumber yang tersebar di internet. Dan sebagai produsen informasi, pemuda juga menurutnya harus dapat menciptakan konten yang positif, mendidik, dan menginspirasi bagi masyarakat luas.
“Itulah pentingnya literasi digital bagi generasi muda. Pemuda perlu memiliki kemampuan tidak hanya dalam mencari dan memahami informasi, tetapi juga memverifikasi kebenarannya,” kata Dendi.
Pesatnya perkembangan teknologi informasi, secara tidak langsung membuat peluang karir dan pengembangan diri di era digital sangat terbuka lebar. Dalam bidang karir, Dendi menjelaskan bahwa keterampilan di bidang teknologi informasi seperti pengembangan perangkat lunak, data science, dan pemasaran digital sangat dibutuhkan di era kemajuan teknologi yang semakin maju.
Begitupun dengan platform pembelajaran online yang memberikan akses yang luas bagi pemuda untuk mendapatkan sertifikasi atau ilmu baru. Dalam bidang kewirausahaan, pemuda dapat memanfaatkan teknologi informasi untuk memulai bisnis online dan mempromosikan produk melalui keterampilan bisnis digital yang semakin pesat.
Sebagai bagian dari peran serta pemuda dalam masyarakat, Dendi mengajak pemuda untuk menjadi pelopor literasi digital yang kritis dan bertanggung jawab melalui berbagai cara yang bisa dilakukan.
“Salah satu adalah dengan membentuk komunitas literasi digital di lingkungan pemuda atau mengembangkan program literasi digital di sekolah, agar sejak dini, generasi muda sudah terbiasa menggunakan teknologi informasi secara sehat,” jelasnya.
Diketahui, kegiatan ini diikuti oleh berbagai organisasi kepemudaan dari berbagai lintas sektor, yakni mahsiwa perwakilan kampus se-Provinsi lampung, Pemuda Provinsi Lampung, OKP dan komunitas se-Provinsi Lampung, Karang Taruna Provinsi Lampung, KNPI Provinsi Lampung, Pengurus Cabang JMSI Kabupaten/Kota se-Provinsi Lampung, serta Pengurus Daerah JMSI Provinsi Lampung. (zal)