Sukabumi (RN) – Parah! proyek peningkatan atau pengaspalan jalan Nangela yang berumur kurang lebih satu bulan baru selesai dikerjakan kini kembali ruksak hancur lebur dan menjadi sorotan warga sekitar para pengguna jalan.
Pasalnya, proyek pengaspalan jalan Nangela Kota Sukabumi tersebut disinyalir menelan dana ratusan juta rupiah melalui sumber anggaran Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Bina Marga Kota Sukabumi, diduga sarat dengan korupsi kontruksi tidak sesuai spesipikasi Rencana Anggaran Biaya (RAB) terkesan asal jadi.
Proyek pengaspalan jalan Nangela tersebut berada di perbatasan tiga wilayah antara kecamatan Baros, Cibeureum Kota Sukabumi dan kecamatan Kebonpedes Kabupaten Sukabumi. Tepatnya yang menghubungkan dari kampung Nangela jalan baros kota Sukabumi, melalui jalan perlintasan kecamatan Kebonpedes, menuju jalan tembusan ke terminal sukaraja Kabupaten Sukabumi.
Sedangkan menurut sumber informasi salahsatu warga masyarakat selaku pemerhati pembangunan dan lingkungan sosial, Yana mengatakan kepada radarnusantara.co bahwa proyek pekerjaan pengaspalan jalan yang baru selesai dikerjakan kira-kira kurang lebih dari satu bulan, sudah kembali ruksak berlobang. Saat itu, ketika awal pelaksanaan pengaspalan dilakukan, diduga tanpa terpasang papan proyek di sekitar dilokasi pekerjaan tersebut. Sekarang kondisi jalan itu kembali ruksak dan berlubang, seperti kumbangan tempat pemandian kodok belut atau lubang.
“Apakah seperti contoh pekerjaan itu, yang dikatakan untuk mendorong percepatan pembangunan infrastruktur melalui sumber anggaran pemerintah, guna meningkatkan pertumbuhan serta pemerataan pembangunan dan kesejahtraan masyarakat dalam perputaran ekonomi di daerah??? Saya rasa, kalau kwalitas pembangunan hasilnya seperti proyek pengaspalan jalan Nangela perbatasan tersebut, lama-lama sumber dana negara bisa bangkrut dan tidak bermanfaat bagi seluruh masyarakat, terkecuali sebagai ahli pesulap uang rakyat,” ujarnya.
Yana, lanjut menjelaskan bahwa yang saya tau ketika awal proyek pengaspalan jalan tersebut dilaksanakan, pada pertengahan bulan Desember 2022 tahun lalu. Tapi kenyataannya saat ini, baru saja memasuki bulan Januari 2023 ternyata kondisi pembangunan proyek pengaspalan jalan tersebut sudak ruksak kembali dan berlobang di sejumlah titik sepanjang jalan.
“Masa proyek jalan yang baru selesai dikerjakan sudah begini bentuknya, artinya kemungkinan kalau satu bulan lagi jalan baru yang di aspal tersebut dibiarkan pasti hasilnya seperti jalur track Offroader dan motorcros. Sedangkan jalan ini, tidak pernah dilalui kendaraan tank lapis baja atau panser maupun truk fuso yang bermuatan tonase berat, tapi hanya dilalui kendaran roda dua maupun roda empat (kecil) seperti angkutan umum (angkot) jurusan terminal Sukaraja – terminal Jubleg Baros, itu pun jarang dilalui hingga sore hari,” ungkap Yana.
Selain itu, warga di sekitar lokasi lainnya turut menyoroti terkait hasil kwalitas dari kontruksi pekerjaan proyek pengaspalan tersebut yang terkesan asal jadi. Seperti pengendara ojek online (Ojol) yang diketahui selalu aktif sebagai pemuda karang taruna (Desa) Rohendi, mengaku kecewa ketika melihat hasil pekerjaan proyek pengaspalan yang belum lama selesai kini sudah ruksak kembali. Saya menilai, bahwa proyek pengaspalan tersebut tidak mengutamakan kualitas pekerjaan yang baik dan terkesan di aspal asal jadi.
“Dengan kondisi dilapangan saat ini, sudah jelas bahwa kualitas pekerjaan pengaspalan jalan yang baru selesai dikerjakan tersebut tidak diperhatikan oleh pihak rekanan selaku pelaksana. Seharusnya, pihak penanggungjawab sebagai pucuk pimpinan Wali Kota Sukabumi dan dinas PU pun jangan tutup mata, harus segera ambil tindakan supaya pihak terkait bertanggung jawab dengan pekerjaannya. Walau pun yang saya tau, ketika masih ada waktu masa pemeliharaan yang harus loncat ke bulan Januari 2023, maka segera lakukan perbaikan jangan keenakan,” paparnya.
Selanjutnya, radarnusantara.co mencoba melakukan konfirmasi melalui virtual contak via WhatsApp terhadap kepala bidang (KABID) Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Bina Marga Kota Sukabumi, Lutfi tetapi kontak pesan konfirmasi kami hanya di baca, dengan seksama dalam tempo yang sesingkat-singkatnya tanpa memberikan balasan kata komentar keterangan apapun.
Lebih lanjut, radarnusantara.co mencoba komunikasi dan berpesan kepada rekan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Kota Sukabumi, Elut Haikal agar turut mengetahui informasi yang terjadi terhadap penanggungjawab Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Bina Marga Kota Sukabumi sebagai pengelola sumber anggaran terkait proyek pembangunan pengaspalan jalan Nangela tersebut.
“Apa yang telah disampaikan oleh staf pegawai dinas PU Kota Sukabumi, Tuti katanya terkait proyek pengaspalan jalan Nangela yang kembali ruksak tersebut akan di perbaiki oleh pihak pelaksana, pada hari Jumat, 27 Januari 2023 yang lalu. Tetapi kenyataannya terhitung sampai hari ini, Rabu 1 Februari 2023 bahwa masa waktu pemeliharaan perbaikan jalan Nangela tersebut tidak terbukti (HOAK) huntu. Sebab, pihak radarnusantara.co setiap hari selalu krocek ke lokasi jalan Nangela tersebut karena tempat tinggalnya di sekitaran wilayah itu,” ujar Elut Haikal.
Terkait seluruh informasi keterangan yang diterima radarnusantara.co berharap, agar pihak Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Sukabumi, melakukan pengecekan ulang terkait kontruksi peningkatan proyek pengaspalan tersebut menggunakan alat penguji (LAB) selaku penanggungjawab dalam pengawasan selaku pengguna anggaran, untuk menilai kwalitas dari kekuatan maupun ketebalan pengaspalan jalan dan lainnya oleh pihak pelaksana apakah layak atau tidak. Jika kwalitas proyek pengaspalan tersebut ditemukan tidak sesuai spesipikasi RAB, agar pihak pelaksana tersebut dilakukan pemeriksaan lebih dalam oleh yang berwenang dan di coret dari daftar hitam selaku rekanan perusahaan. BERSAMBUNG… (Erick)
